lagi lagi anggota DPR, cekibrot gan
INILAH.COM, Jakarta – Kunjungan 13 Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR ke stadion Old Trafford, Manchester, Inggris diakui dilakukan secara mendadak, hanya untuk mengisi waktu atau jalan-jalan. Kunjungan itu tidak ada dalam agenda kerja maupun tujuan studi banding.
Saat berkunjung ke Old Trafford pada 4 Mei 2011 itu, anggota DPR terkejut karena menyadari sepak bola di Inggris sudah menjadi sebuah industri yang mendatangkan banyak devisa. “Ternyata sepak bola di Inggris sudah menjadi industri yang besar. Di distrik Manchester saja yang kita lihat begitu,” ujar Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Indrawati Sukadis, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/5/2011).
Selama perjalanan wisata itu, selain melihat stadion, rombongan juga mengunjungi museum dan toko suvenir resmi di kompleks stadion. Museum itu milik klub sepak bola terkenal, Manchester United. Hal yang juga membuat Indrawati terkejut adalah kaos-kaos yang dijual di toko itu ternyata buatan Indonesia. “Kita juga ditunjukkan ke museumnya, juga ke toko-tokonya," tutur Indrawati.
Sepak bola di Inggris sebagai sebuah industri sebenarnya bukan hal baru. Bahkan hal itu sudah terkenal di dunia dan menjadi contoh bagi industri sepak bola di negara lain. Sepak bola di Inggris dijadikan sebuah industri sejak sekitar 1970.
Awalnya sepak bola di negeri itu hanya sebagai olah raga dan mengusung fanatisme massa. Sekitar 1970-an, Inggris menjalankan kompetisi dengan meniru National Hockey League (NHL) di Amerika Serikat, antara lain dengan menggelar Liga Primer.
Liga ini dijalankan secara profesional dengan mendatangkan pemain-pemain profesional dari manca negara. Di kemudian hari, liga ini menjadi salah satu ladang perputaran uang terbesar di Inggris, bahkan dunia. Uang masuk dari berbagai sisi, antara lain tiket pertandingan, suvenir, hak tayang, wisata, jual beli pemain, dan lain-lain.
Belakangan, industri sepak bola di Inggris menjadi ladang untuk investasi oleh pebisnis-pebisnis manca negara. Antara lain melalui pemilikan klub-klub sepak bola. [tjs]
KEMANE AJE YA ANGGOTA DPR BARU TAHU YG KAYAK BEGINI, PADAHAL DAH SERING PLESIRAN